Cuan Warga Konawe Mengalir Ke Dompet Dari Rumah Bertingkat Untuk Sarang Burung Walet

Cuan Warga Konawe Mengalir Ke Dompet Dari Rumah Bertingkat Untuk Sarang Burung Walet
Ilustrasi. rumah bertingkat sarang burung walet di konawe Minggu, 15 September 2024 | 06:10 WIB

Reporter: Dadan M. Ramdan

Editor: Adi Wikanto

KONAWE. Bisnis sarang burung walet semakin populer di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara. Pemandangan rumah-rumah atau ruko masyarakat di daerah tersebut dibangun bertingkat untuk tempat budidaya sarang burung walet.

Sarang walet adalah air liur dari burung tersebut yang telah mengering dan membentuk sarang. Olahan sarang walet menjadi produk yang banyak dicari orang, bahkan harga perkilonya bisa mencapai jutaan rupiah.

Dari penelururan KONTAN di sepanjang Jalan Raya Inowa, Puunaaha, Kecamatan Unaaha, Kabupaten Konawe, setidaknya ada lima ruko yang dibangun bertingkat cukup tinggi untuk menampung burung walet. Terlihat dengan jelas kawanan burung walet yang keluar masuk celah atau lubang dari sebuah bagunan tepat di sebelah Hotel Nugraha.

Di celah lubang masuk burung pada gedung, terpasang semacam spiker atau tweeter yang merupakan rekaman suara panggil. Alat ini dipasang untuk memancing agar walet mau masuk ke dalam gedung. "Tweeter panggil biasanya didominasi suara kapten koloni atau suara kejar-kejaran hendak kawin," kata Endri, seorang penjaga di salah satu bangunan ruko yang dijadikan tempat berkembang biangnya burung walet.

Menurut pria paruh baya asli Suku Tolaki ini, tren usaha burung walet di Puunaaha mulai berkembang dalam beberapa tahun belakangan ini. "Umumnya warga sini yang budidaya burung walet. Tapi untuk bikin usaha burung walet ini butuh modal ratusan juga bahkan miliaran. Lihat saja bangunannya menjulang tinggi gitu, itu hanya untuk bangunannya saja," sebut Endri saat berbincang dengan KONTAN.   

Baca Juga: Penjualan Pertalite Akan Dibatasi, Ayo Daftar QR Code Di Subsiditepat.mypertamina.id

Memang, usaha sarang burung walet membutuhkan modal yang tak sedikit. Tapi, juga sebanting dengan harga sarang burung walet yang lumayan tinggi. Pasar sarang burung walet yang luas dan harga yang fantastis telah memikat minat para pengusaha untuk terjun ke dalam bisnis yang menjanjikan ini.

Tiga tahun sebelumnya, harga sarang walet di Konawe mencapai Rp 20 juta per kilogram, namun kini harga tersebut turun menjadi Rp 7 juta-Rp 10 jutaan per kg. Meski demikian, bisnis sarang burung walet tetap menjanjikan keuntungan yang menggiurkan.

Yang terang, bisnis sarang burung walet menjanjikan peluang cuan yang fantastis. Dengan harga sarang walet yang tinggi dan permintaan yang terus meningkat, banyak pengusaha tertarik untuk terjun ke dalam bisnis ini.

Sarang burung walet merupakan komoditas yang khas dan hanya bisa diproduksi oleh beberapa negara, termasuk Indonesia. Indonesia menjadi produsen sarang burung walet terbesar yang terkenal dan diminati di pasaran dunia.

Dari data Kementerian Perdagangan, kontribusi ekspor Indonesia mencapai hampir 80% dari kebutuhan global sarang burung walet. Nilai ekspor sarang burung walet Indonesia terus menunjukkan tren peningkatan yang signifikan. Pada 2020, ekspor sarang walet mencapai US$ 540,4 juta, mengalami peningkatan 48,5% dibandingkan tahun 2019.

Volume ekspor sarang burung Indonesia pada 2023 mencapai 1.335 ton dengan nilai US$ 633,25 juta atau setara dengan Rp 9,81 triliun (US$ 1= Rp 15.945). 

 

Baca Juga: Cara Buat & Bayar Paspor 2024 Online Di ATM BCA, Cover Paspor Baru Warna Merah

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

Jelajah Ekonomi Infrastruktur Berkelanjutan
Didukung oleh:
Barito Renewble
Pertamina
PLN
KB Bank
Mayapada
BNI
Rukun Raharja
Kementerian PUPR
Bank Syariah Indonesia
Bank BRI
Bank Mandiri
J Trust Bank
Official Airlines:
Barito Renewble