KONTAN.CO.ID-MAKASSAR. Balai Pengelola Kereta Api Sulawesi Selatan (BPKA Sulsel) melakukan berbagai upaya untuk menggerakkan masyarakat Sulawesi Selatan menggunakan moda transportasi kereta api.Maklum, baru pertama kali kereta api hadir di Sulawesi.
Proyek kereta api Makassar-Parepare ini masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 58 Tahun 2017. Proyek ini telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo sejak Maret 2023.
Sejauh ini, kereta Api Makassar-Parepare telah dioperasikan dengan 2 rute perjalanan yaitu lintas Stasiun Mandai ke Stasiun Garongkong sepanjang 83 KM dan Lintas Stasiun Garongkong ke Stasiun Mangilu sepanjang 60 KM dengan total 11 stasiun yang telah beroperasi.
Baca Juga: Menjajal Kereta Api Makassar-Parepare, Jalur Pertama KA Trans Sulawesi
Kepala Balai Pengelola Kereta Api Sulawesi Selatan, Deby Hospital mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk mendorong masyarakat Sulawesi menggunakan kereta api. Menurutnya BPKA Sulsel memperkenalkan moda transportasi kereta api dengan menggunakan unsur kearifan lokal budaya masyarakat Sulsel seperti menyediakan informasi, tanda-tanda dan pengumuman dalam bahasa lokal, selain bahasa Indonesia.
"Makanya kalau dilihat di instagram kita itu menggunakan bahasa-bahasa daerah. Artinya agar itu tepat sasaran. Nah, ini yang kita angkat dari situ, unsur-unsur kearifan lokal, karena kita ingin mengubah budaya mobilitas masyarakat Sulawesi Selatan dalam bertransportasi (menggunakan) kereta api," ujar Deby kepada Tim Jelajah Infrastruktur Berkelanjutan KONTAN, Kamis (22/8).
Baca Juga: Warga Lokal Ketiban Berkah Pembangunan Kereta Api Trans Sulawesi
Tidak hanya itu, pihaknya juga melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah hingga bandara untuk menginformasikan bahwa saat ini sudah ada 11 stasiun yang beroperasi.Lanjut Deby, BPKA Sulsel juga melakukan sosialisasi tentang kesadaran akan manfaat dan kemudahan menggunakan kereta apo dengan melakukan edukasi dan promosi melalui media sosial, seperti instagram.
"Edukasi ini lebih banyak kita berikan menyasar ke Gen Z," katanya.
Ia berharap keberadaan kereta api ini bisa berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah Sulawesi Selaratan. Misalnya saja dari sisi peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) dan juga penyerapan tenaga kerja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News