Inilah Transformasi Sistem Kesehatan Di Era Jokowi Untuk Layanan Kesehatan Masyarakat

Jelajah Ekonomi Infrastruktur Berkelanjutan - Kontan
Ilustrasi. Inilah Transformasi Sistem Kesehatan Di Era Jokowi Untuk Layanan Kesehatan Masyarakat Selasa, 17 September 2024 | 06:00 WIB

Reporter: Dadan M. Ramdan

Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus memperkuat kesiapan dan kesiagaan sistem kesehatan nasional melalui transformasi sistem kesehatan. 

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan, Kemenkes tengah menjalankan transformasi sistem kesehatan. "Program transformasi kesehatan merupakan sebuah inisiasi yang dilakukan oleh Kemenkes untuk melakukan kegiatan transformasi kesehatan yang mencakup enam jenis transformasi, seperti: transformasi Layanan Primer, Layanan Rujukan, Sistem Ketahanan Kesehatan, Sistem Pembiayaan Kesehatan, SDM Kesehatan, dan Teknologi Kesehatan," katanya kepada Tim Jelajah Ekonomi KONTAN, belum lama ini. 

Pertama, transformasi layanan primer, mencakup penguatan kesehatan masyarakat dan promosi kesehatan. Adapun program-program promosi kesehatan dan pencegahan penyakit dengan pendekatan berbasis siklus hidup, penguatan layanan primer melalui integrasi layanan primer.

Kedua, transformasi layanan rujukan, yakni peningkatan infrastruktur kesehatan, pembangunan RS baru, pemenuhan alat kesehatan, inovasi pelayanan seperti pelayanan bedah robotik, jejaring rujukan KJSU-KIA.

Ketiga, transformasi ketahanan kesehatan adalah penguatan sistem deteksi dini dan respon cepat. "Dalam transformasi ini dijalankan sistem pelaporan dan informasi secara digital, mekanisme respon cepat untuk menghadapi wabah atau kejadian luar biasa," papar dante.

Keempat, transformasi pembiayaan kesehatan. Menurut Wamenkes, dalam transformasi ini terkait kolaborasi dan sinergi dengan lembaga lain. Kemudian, sinergi perencanaan program dan anggaran bidang kesehatan dengan berbagai lembaga, baik di tingkat nasional (Rencana Induk Bidang Kesehatan) maupun internasional.

Kelima, transformasi SDM kesehatan guna peningkatan pendidikan dan pelatihan SDM kesehatan. Dalam tahap ini, Kemenkes memproyeksikan peningkatan jumlah dan kapasitas SDM melalui pelatihan dan pendidikan, termasuk berbagai kesempatan fellowship dan pemberian beasiswa.

Keenam, transformasi teknologi kesehatan dengan fokus pada pengembangan teknologi kesehatan. Dante menuturkan, transformasi teknologi kesehatan di antaranya penggunaan sistem informasi kesehatan nasional, pengembangan rekam medis elektronik, telemedicine, dan teknologi kesehatan lainnya yang dapat meningkatkan efisiensi dan jangkauan layanan kesehatan.

"Transformasi kesehatan yang sedang berlangsung ini diharapkan dapat dilanjutkan sehingga menjadi program-program kesehatan berkelanjutan," tandas wamenkes.

Di samping itu, Kemenkes juga melaksanakan transformasi kesehatan yang ditujukan untuk percepatan pencapaian target pembangunan nasional demi mewujudkan generasi unggul. Untuk itu, Kemenkes memperkuat transformasi layanan primer yang mana alih fokus dari mengobati penyakit menjadi upaya promotif preventif, melalui:

Pertama, revitalisasi 10.000 Puskesmas, 85.000 Pustu, dan 300.000 posyandu. Kedua, Skrining Antenatal Care (ANC) 6x pada ibu hamil sudah mencapai 62,2%, dimana 7.475 Puskesmas sudah mampu memberikan pelayanan pemeriksaan dengan USG dan ~2,8 juta Ibu Hamil telah diperiksa USG di Puskesmas

Ketiga, pemantauan pertumbuhan balita mencapai 72,9% diikuti dengan ~300 ribu Posyandu sudah dilengkapi Antropometri Kit pada tahun 2023 dan 91% nakes di Puskesmas sudah dilakukan pelatihan penggunaan kit tersebut.

Keempat, memperluas imunisasi rutin dari 11 menjadi 14 antigen. Kelima, program skrining untuk 14 penyakit penyebab kematian tertinggi. Keenam, melatih dan bekerja sama dengan 3 juta kader. Ketujuh, pengembangan Sarana edukasi dan promosi kesehatan sebanyak 152 Perangkat Ajar Kesehatan Untuk Sekolah (Paud s.d. SMA) telah selesai dan 8.260 sekolah telah mengunduhnya

Kemenkes melaksanakan transformasi layanan rujukan melalui, pembangunan infrastruktur & sarpras untuk 8 RSUD Pratama di 6 Provinsi (Bengkulu, Riau, Lampung, Kalteng, NTT, dan Maluku Utara) dan 5 RS UPT Vertikal Kemenkes di 5 provinsi (Jawa Timur, NTT, Sulsel, Kaltim- IKN, dan Papua) untuk peningkatan akses layanan rujukan. Kemudian, menyediakan 234 alat kesehatan bagi 109 RS di seluruh Indonesia melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp2,4 triliun. Ditargetkan hingga tahun 2027 sudah tersedia alat kesehatan bagi penanganan KJSU di 514 kabupaten/ kota, 34 provinsi dan 24 RS pusat.

Sementara pada transformasi sistem ketahanan kesehatan fokus pada prioritas industri kesehatan dalam Rencana Induk Pengembangan Industri Nasional 2015–2035, dengan target alat kesehatan dan produk farmasi impor akan berkurang hingga 75% pada tahun 2025, proses perizinan pengembangan dan produksi sediaan farmasi dan alat kesehatan dalam negeri dipermudah antara lain melalui sistem online single submission (OSS) yang dimiliki pemerintah.

Dalam hal ini, progres capaian kemandirian obat, vaksin, dan alkes per triwulan I 2024 sudah menunjukkan hasil, akan dipercepat pencapaian target 2024, yaitu: 8 dari 10 bahan baku obat (BBO) sudah diproduksi di dalam negeri dengan fasilitasi change source untuk meningkatkan penggunaan BBO dalam negeri. Selanjutnya, progress pengembangan fitofarmaka sebagai fokus produk natural seperti ekstrak herba seledri hingga ekstrak daun gandarusa sudah sesuai target.

"Yang mana 10 dari 14 antigen vaksin program sudah diproduksi di dalam negeri. Selain itu, satu vaksin baru yaitu berbasis platform m-RNA telah diproduksi sedangkan vaksin berbasis platform viral vector sedang dalam tahap pengembangan," ungkap Dante.

Dalam transformasi sistem pembiayaan kesehatan, Kemenkes memastikan alokasi pembiayaan yang adil serta pemanfaatan belanja kesehatan yang efektif dan efisien. "Saat ini sedang dikembangkan skema koordinasi manfaat asuransi kesehatan sehingga pasien dapat memanfaatkan asuransi swasta yang dimilikinya untuk melengkapi manfaat yang diperoleh dari BPJS Kesehatan," papar Dante.

Di sisi lain, peningkatan Kualitas Layanan Peserta JKN dengan Permenkes 3/2023 tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan Dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan dimana saat ini sedang dilakukan review berkala standar tarif (2 tahunan) dengan target launching pada 25 Juli 2025.

"Ada empat program prioritas untuk mendukung transformasi pembiayaan kesehatan, yaitu National Health Account (NHA), Health Technology Assessment (HTA), Konsolidasi Pembiayaan Kesehatan, dan Annual Review Tariff," sebut Wamenkes.

Alhasil, sejak tahun 2021 telah terdapat delapan topik HTA (health technology assessment), empat Topik telah selesai dikaji, dan empat topik masih lanjut berproses di tahun 2024.

Dalam transformasi SDM kesehatan, capaiannya pada 6 Mei 2024 Kemenkes menginisiasi Rumah Sakit Pendidikan (hospital based) untuk meningkatkan ketersediaan dokter spesialis, bekerja sama dengan perguruan tinggi.

Adapun dalam pemenuhan tenaga medis dan tenaga kesehatan di Fasyankes tercatat 96,4% Puskesmas kini dengan dokter. Sebanyak 56,4% Puskesmas telah lengkap sembilan jenis tenaga kesehatannya yang terdiri dari dokter, dokter gigi, farmasi, kesmas, kesling, gizi, ATLM, perawat, bidan.

Selanjutnya, 62,5% RSUD lengkap dengan tujuh jenis dokter spesialis terdiri atas Spesialis Anestesi, Bedah, Obgyn, Anak, Penyakit Dalam, Patologi Klinik, Radiologi.

Kemenkes juga melakukan penugasan khusus 4.707 tenaga kesehatan di Puskesmas DTPK/DBK, pendayagunaan 2.670 dokter spesialis di RSUD & Rumah Sakit Pemerintah, dibuka 166.595 formasi PPPK Jabatan Fungsional Kesehatan dan 126.006 dinyatakan Lulus diikuti dengan pemberian program Beasiswa Kemenkes bagi tenaga kesehatan, serta pemerataan layanan melalui beasiswa afirmasi, penugasan khusus, beasiswa PPDS/PPDGS dan beasiswa dari LPDP dan Kemenkes pada tahun 2023 sebanyak 2.835 orang

Dalam transformasi teknologi kesehatan, Kemenkes mengembangkan, dua program besar, yakni Satu Sehat yang saat ini sudah mengintegrasikan 29.774 fasyankes dan sekuensing genomic untuk memfasilitasi ekosistem bioteknologi. Kemudian, peluncuran Biomedical and Genome Science initiative (BGSi) sebagai wujud national biobank yang berfokus pada 6 penyakit (kanker, diabetes, stroke, TB, kardiovaskular, genetic disorder), aging, wellness & beauty, kesehatan ibu dan anak, kesehatan jiwa, serta pengembangan Platform Rekam Medik.

 

Baca Juga: Penjualan Pertalite Akan Dibatasi, Ayo Daftar QR Code Di Subsiditepat.mypertamina.id

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

Jelajah Ekonomi Infrastruktur Berkelanjutan
Didukung oleh:
Barito Renewble
Pertamina
PLN
KB Bank
Mayapada
BNI
Rukun Raharja
Kementerian PUPR
Bank Syariah Indonesia
Bank BRI
Bank Mandiri
J Trust Bank
Official Airlines:
Barito Renewble