KONTAN.CO.ID - NGAWI. Pemerintah Kabupaten Ngawi mendukung implementasi teknologi dan inovasi oleh kelompok petani milenial dalam mengerek produktivitas pangan daerah.
Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono mengatakan, pemanfaatan teknologi dan modernisasi pertanian menjadi sebuah keharusan di era saat ini.
"Jika orientasinya adalah pertanian yang berkesinambungan, maka sudah wajib menguasai ilmunya, teknologi dan modernisasi," ungkap Ony dalam Dialog Petani Milenial di Ngawi pada Rabu (21/5).
Baca Juga: Kerek Produktivitas Padi, Pemkab Ngawi Menggali Pertanian Ramah Lingkungan
Ony menjelaskan, pemanfaatan teknologi dalam sektor pertanian tidak hanya bertujuan untuk mendorong produktivitas semata.
Dengan peningkatan produksi ini, upaya untuk mencapai ketahanan pangan dapat diwujudkan.
"Kita berniat supaya ke depan ini bisa sustain, supaya berdaulat dan mandiri dalam mencukupi kebutuhan pangan," terang Ony.
Baca Juga: Listrik Masuk Sawah, Produksi Padi Kabupaten Ngawi Menanjak
Merujuk data Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi, luasan lahan program Pertanian Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PRLB) Kabupaten Ngawi terus mengalami peningkatan dari seluas 718 hektare (ha) pada 2021 kini telah mencapai 20.103 ha per musim tanam pertama.
Peningkatan implementasi PRLB di lahan pertanian ini juga berdampak pada peningkatan panen. Tercatat, total produksi gabah kering panen (GKP) pada 2021 lalu baru mencapai 5.816 ton per musim. Angka ini melonjak signifikan mencapai 162.834 ton per musim hingga musim tanam pertama.
Perkembangan produksi padi Kabupaten Ngawi pada tahun ini pun dinilai berjalan cukup positif. Merujuk data yang ada, luasan tanah untuk periode Oktober 2024 hingga April 2025 telah mencapai 90.109 ha dari total yang ditargetkan seluas 148.958 ha. Sementara itu, panen pada Januari-April 2025 telah mencapai 49.769 ha.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News