Berkah dari Mengolah Wisata Ziarah dan Sejarah

Jelajah Ekonomi Desa - Kontan
Ilustrasi. Suasana Situ Lengkong di Desa Panjalu, Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.#jelajahekonomidesa (KONTAN/Fransiskus Simbolon) Jumat, 24 Maret 2023 | 10:01 WIB

Reporter: Khomarul Hidayat, Sugeng Adji Soenarso

Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - PANJALU. Nana Kurnia, tak bisa menyembunyikan rasa leganya. Warga Desa Panjalu yang bekerja sebagai sopir lepas ini plong karena tak perlu merogoh kocek sepeser pun saat memeriksakan anaknya yang kejang-kejang ke Puskesmas Panjalu.

Biaya pengobatan anak Nana sepenuhnya ditanggung oleh Pemerintah Desa Panjalu. Inilah salah satu wujud layanan baru di Desa Panjalu.

Ya, sejak dua tahun terakhir, Desa Panjalu memberi layanan kesehatan gratis bagi warganya yang belum terkaver layanan BPJS Kesehatan, Kartu Indonesia Sehat (KIS), maupun Kartu Sehat Waluya dari Pemerintah Kabupaten Ciamis.

Bagi Nana yang penghasilannya tak menentu, program Desa Panjalu ini sangat membantu. Kini, ia tak bingung lagi berobat ke fasilitas kesehatan andai ada anggota keluarganya yang sakit.

"Saya sangat senang dengan program Pak Kuwu (Kepala Desa) karena saya sangat terbantu," kata Nana.

Pak Kuwu yang dimaksud adalah Yuyus Surya Adinegara. Yuyus baru sekitar dua tahun menjabat Kepala Desa Panjalu. Kuwu adalah sebutan kepala desa di wilayah Panjalu.

Dan gebrakan awal yang ia lakukan, salah satunya membenahi layanan kesehatan di Desa Panjalu. Yuyus ingin ada pemerataan pelayanan kesehatan di desa yang masuk wilayah Kabupaten Ciamis ini.

Bukan tanpa sebab. Pernah, ia mendapati ada sekitar 90 warganya yang sakit tapi tak bisa berobat lantaran tidak punya uang. "Ada 3.000 lebih masyarakat kami yang belum terkaver BPJS Kesehatan," kata Yuyus saat ditemui Tim Jelajah Ekonomi Desa KONTAN di kantor Desa Panjalu , 26 Januari 2023 lalu.

Baca Juga: Makin Banyak Peziarah Datang, Ekonomi Desa Panjalu Mengembang

Yuyus yang berlatarbelakang pengusaha ini terbiasa bergerak cepat. Begitu pula saat ia mendapati kenyataan ini. Pria yang kini menginjak usia 55 tahun tersebut langsung mencari cara agar ada pemerataan pelayanan kesehatan di Desa Panjalu.

Ia pun mengalokasikan dana APBDes dari pendapatan asli daerah (PAD) untuk membiayai pengobatan masyarakat yang belum terlayani BPJS Kesehatan. Desa ini kemudian mengeluarkan Kartu Panjalu Sehat.

Tahun pertama Yuyus menjabat yakni tahun 2021, dana Rp 100 juta dianggarkan untuk pelayanan kesehatan ini. Namun yang terpakai cuma Rp 30 juta.

"Karena mungkin masyarakat saat itu belum banyak yang tahu," tutur Yuyus.

Tahun lalu, anggaran Rp 100 juta untuk Kartu Panjalu Sehat terserap habis. Tahun ini, Desa Panjalu menaikkan lagi anggaran kesehatan ini menjadi Rp 250 juta.

Bukan cuma itu saja, tahun ini Desa Panjalu menggandeng fasilitas kesehatan (faskes) selain dengan Puskesmas Panjalu yang sudah dua tahun berjalan.

Pada 27 Januari 2023, Tim KONTAN diajak Yuyus  ke salah satu rumah sakit swasta Ciamis yakni RSU Dadi Keluarga. Rupanya, hari itu Desa Panjalu meneken nota kesepahaman (MoU) dengan rumah sakit tersebut.

Dengan MoU ini, warga Panjalu yang berobat ke rumah sakit ini, tinggal menunjukkan KTP atau Kartu Panjalu Sehat, akan langsung dilayani layaknya peserta BPJS Kesehatan dan tanpa pakai rujukan.

Sistem pembayaran reimburse langsung oleh Desa Panjalu. Hebatnya lagi, semua penyakit dikaver.  "Kami rencananya mau kerjasama dengan 6 faskes lagi," kata Rahmat Suryana, Sekretaris Desa Panjalu.

Direktur Utama RSU Dadi Keluarga dr H Muhammad Iqbal menilai, inisiatif dari pemerintah Desa Panjalu ini sebagai terobosan. Kalau dari rumah sakit, prinsipnya tidak membeda-bedakan pasien dan fokus melayani saja.

"Ini terobosan. Baru kali ini ada seperti ini. Pemerintah desa menjamin masyarakatnya untuk berobat," kata Iqbal kepada KONTAN.

Desa mandiri terbaik

Program kesehatan ini yang ikut andil mengantarkan nama Desa Panjalu masuk radar salah satu desa mandiri terbaik di Indonesia.

Tahun 2021, Desa Panjalu masuk peringkat 6 nasional desa dengan Indeks Desa Membangun (IDM) tertinggi dengan skor 0,9848. Tahun 2022, skor IDM Desa Panjalu naik jadi 0,9981 dan menduduki urutan pertama nasional bersama 4 desa lain di Indonesia dengan skor sama.

"Pemerataan layanan kesehatan ini yang menjadikan nilai IDM kami naik signifikan," ujar Yuyus.

Tentu saja, perbaikan tidak cuma menyentuh sektor kesehatan. Yuyus juga menginisiasi program perbaikan rumah tidak layak huni (rutilahu). Setiap tahun 11 rutilahu diperbaiki dari dana PAD.

Desa Panjalu juga sedang menyiapkan lahan desa seluas 5.000 meter persegi untuk tempat pembuangan sampah (TPS) disatukan dengan budidaya maggot. Harapan Yuyus, TPS ini nanti jadi solusi pengolahan sampah tak hanya Desa Panjalu, tapi juga Kecamatan Panjalu.

"Permintaan maggot tinggi. Dan kami tak perlu cari pasar, karena kami punya Situ Lengkong," tandas Yuyus.

Pembenahan lain yang dilakukan Yuyus tentu saja di internal pemerintahan desa. Ia ingin aparat desa gercep. Baginya, masyarakat harus merasakan pemerintahan desa itu ada dan hadir.

Pengalaman panjang di dunia bisnis mengajarkan Yuyus untuk cepat menangkap peluang dan menjaga kepercayaan. Ia mau filosofi ini diikuti anak buahnya.

"Di dalam harus benar dulu. Kalau birokrasinya tidak bener, kepercayaan masyarakat ke pemerintah memudar. Trust masyarakat ini penting," kata Yuyus.

Sumber dana dari danau

Lantas dari mana Desa Panjalu membiayai beragam program tersebut? Beruntung Desa Panjalu yang berada di ketinggian 731 meter di atas permukaan laut ini dianugerahi alam nan elok.

Desa ini mempunyai tempat wisata air sekaligus wisata ziarah, religi dan sejarah yakni Situ Lengkong. Danau buatan yang dipercaya sudah ada sejak zaman Kerajaan Panjalu ini memang menjadi magnet para peziarah dari berbagai daerah.

Di tengah Situ Lengkong terdapat pulau kecil Nusa Larang tempat bersemayam makam Prabu Haryang Kantjana, putra kedua Prabu Borosngora, Raja Panjalu yang juga penyebar Islam pertama di Sunda, bahkan juga diyakini di Nusantara.

Sekitar 800.000 orang per tahun datang berwisata maupun berziarah ke tempat ini. Situ Lengkong ini dikelola oleh desa.

Dari Situ Lengkong ini pula sumber terbesar PAD Desa Panjalu berasal. Dari penjualan tiket masuk, penyewaan perahu hingga pemasukan toilet masuk kas desa.

Dalam dua tahun terakhir, pemasukan dari Situ Lengkong naik signifikan. Tahun lalu, Yuyus menyebut, PAD dari Situ Lengkong mencapai Rp 2 miliar. Jumlah ini setara 83% dari total PAD Panjalu yang sebesar Rp 2,43 miliar.

Sisanya, dari retribusi pasar. "Kami juga punya aset sekitar 60 hektare lahan berbentuk sawah, kebun," imbuhnya.

Awal menjadi Kuwu, kata Yuyus, total PAD Panjalu cuma sekitar Rp 700 juta-Rp 800 juta dan dari Situ Lengkong menyumbang sekitar Rp 500 juta.

Tapi, berkat pembenahan yang dilakukan. Seperti sistem pencatatan pemasukan di Situ Lengkong, PAD dari sini meloncat. "Dari satu toilet umum saja, kami bisa mengantongi pendapatan Rp 140 juta dalam satu tahun," kata Yuyus.

Menurut Yuyus, Situ Lengkong jadi pusat ekonomi yang bisa mensejahterakan Desa Panjalu. Jika berkembang, efek dominonya bakal ke semua.

Kini, warga Desa Panjalu mulai merasakan hasil pembenahan yang dilakukan pemerintah desa.

"Desa Panjalu sekarang maju pesat, jauh dibandingkan yang dulu. Karena saat ini masyarakat merasakan kehadiran pemerintahan karena apa yang dari rakyat kembali ke rakyat," kata Yusuf Suparman, salah satu Ketua RT Desa Panjalu.

Nanan Saninurpala, petani kopi di Desa Panjalu juga melihat pembangunan di Desa Panjalu sekarang lumayan bagus. Ia menilai, kepala desa sekarang punya konsep penataan dan program yang jelas.
"Saya angkat jempol untuk pak Kuwu yang sekarang," kata Nanan.

Senada, Sekretaris Desa Panjalu Rahmat Suryana mengatakan, titik balik Desa Panjalu menjadi desa mandiri terbaik terjadi dalam dua tahun terakhir. "Tanpa mengurangi hormat pada pendahulu, Panjalu bisa menjadi seperti sekarang setelah beliau menjabat," tuturnya.

Toh begitu, Yuyus masih belum puas.  Di sisa jabatannya, masih banyak rencana yang ingin ia wujudkan. Target utamanya, nama Panjalu makin dikenal sehingga wisatawan akan banyak berdatangan.

Baca Juga: Desa Panjalu: Memupuk Berkah dari Para Peziarah

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Tag

Berita Terkait

Jelajah Ekonomi Desa Kontan
Didukung oleh:
BRI
OJK
Barito Pacifik
Bukopin
PLN
BNI
Rukun Raharja
BSI
Cimb Niaga
Telkom
Telkom
XL Axiata
Mandiri
logo astragraphia
logo modalku
tokio marine