KONTAN.CO.ID - BALIKPAPAN. Istilah 'bahalap' dalam Bahasa Dayak Ngaju menggambarkan hal yang indah, cantik, dan positif. Ini juga menjadi nama yang dipilih oleh Wati untuk bisnis kerajinan tangan khas Dayak miliknya.
Mulai tahun 1999, Wati bersama suaminya memulai usaha ini dengan harapan dapat menciptakan kerajinan tangan Dayak yang unggul dan bernilai tinggi di pasaran.
Wati terampil dalam membuat tas tangan, sementara suaminya ahli dalam membuat aksesoris. Produk-produk Bahalap kini meliputi berbagai jenis, seperti kalung, gelang, dompet dengan hiasan manik-manik khas Dayak, dan tas anyaman.
Produk-produk ini tidak hanya dijual di sekitar Balikpapan, tetapi juga diekspor ke luar negeri, terutama ke wilayah Malaysia Timur seperti Sarawak dan Sabah. Permintaan tinggi ini didorong oleh kesamaan budaya Dayak yang menjadi daya tarik utama bagi pelanggan internasional.
Baca Juga: Keberhasilan Kaltim dalam Pelestarian Hutan
Selain melayani pasar ekspor, Bahalap juga menerima pesanan grosir, khususnya dari instansi pemerintah dan dinas di Balikpapan. Selain itu, pengunjung individu juga sering kali membeli produk langsung dari kedai mereka.
Wati mengakui bahwa usaha kerajinannya turut terdampak oleh Pembangunan IKN. Banyak wisatawan yang mengunjungi IKN juga singgah ke kedainya untuk membeli oleh-oleh. Bahkan ada yang datang dari berbagai wilayah di Kalimantan, seperti Pontianak, hanya untuk berbelanja di Bahalap.
Untuk jangka pendek, Wati optimis bahwa Pembangunan IKN akan terus meningkatkan jumlah pengunjung ke pusat oleh-oleh di Balikpapan. Namun, dia juga menyadari bahwa dampak ini mungkin tidak akan berlangsung lama setelah infrastruktur pendukung seperti bandara dan hotel di IKN selesai dibangun.
"Dalam jangka panjang, kami berharap dapat membuka cabang di IKN setelah infrastrukturnya selesai dibangun. Peluang bisnis di sana terlihat sangat menjanjikan," ujar Wati.
Baca Juga: IKN di Kalimantan Timur: Berkah Ekonomi dan Stabilitas Keamanan
Tak hanya itu, Wati juga mengharapkan agar pemerintah daerah lebih memperhatikan pengusaha dan pengrajin lokal. Menurutnya, dukungan yang diberikan pemerintah dapat menciptakan efek pengganda bagi masyarakat sekitar, yang pada gilirannya akan meningkatkan perekonomian daerah.
"Kami berharap pemerintah dapat lebih fokus untuk memajukan UMKM di Balikpapan. Ketika pemerintah memesan souvenir, semoga dapat mengutamakan produk dari pengusaha lokal untuk menggerakkan roda ekonomi lokal," tutup Wati dengan harapan besar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News