Jika Akses Tol Terbuka, Banyuwangi Berambisi Menggaet 5,5 Juta Wisatawan

Jelajah Ekonomi Infrastruktur Berkelanjutan - Kontan
Ilustrasi. Pembatasan Pendaki Gunung Ijen --- Wisatawan menikmati suasana kawah puncak Gunung Ijen di Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu (16/12). Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Wilayah V Jawa Timur sedang menyusun aturan baru terkait pembatasan jumlah wisatawan yang mendaki Gunung Ijen pada tahun 2019 supaya tidak melebihi daya dukung dan tampung kawasan. KONTAN/Daniel Prabowo/16/12/2018 Sabtu, 03 Agustus 2024 | 16:25 WIB

Reporter: Jane Aprilyani, Nur Qolbi

Editor: Jane Aprilyani

KONTAN.CO.ID - Upaya Pemerintah meningkatkan konektivitas antar Pulau Jawa kian terlihat. Seperti proyek pembangunan Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi (Probowangi) yang merupakan bagian terakhir dari jaringan tol Trans Jawa yang kini masih dalam proses pengerjaan.

Miftachul Munir, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) bilang, penyelesaian konstruksi tahap 1 yang menghubungkan Gending - Besuki akan terbagi menjadi 3 seksi, yang saat ini sedang digarap seksi 1 Gending - Kraksaan sepanjang 12,88 kilometer dengan progres konstruksi 60,08%. Proyek pembangunan tol ini ditargetkan selesai konstruksi pada kuartal IV tahun 2024.

Pengerjaan proyek tol ini jelas menjadi kabar baik bagi para pemerintah daerah. Khususnya daerah ujung Jawa Timur, Banyuwangi. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyebutkan, pembangunan tol Probolinggo-Banyuwangi memberi dampak baik bagi Banyuwangi.

“Adanya pembangunan tol Probolinggo-Banyuwangi tentu ditunggu masyarakat dan pelaku usaha di Banyuwangi. Dan kami sangat senang sekali,” ujar Ipuk saat ditemui tim KONTAN Jelajah Ekonomi Infrastruktur berkelanjutan di kantornya, Kamis (1/8).

Baca Juga: Pelindo Multi Terminal Bersiap Menyambut Dampak Positif Pembangunan Tol Probowangi

Adanya jalan tol ini juga diakui Ipuk mempermudah konektivitas dengan daerah lain baik Pulau Jawa sisi timur dan Barat atau sebaliknya. Menurutnya konektivitas menjadi kunci apalagi Banyuwangi dikenal sebagai destinasi untuk berlibur karena kaya akan tempat wisatanya. 

“Banyuwangi memiliki atraksi dan amenitas. Nah, kalau aksesnya terbatas orang akan pikir-pikir ke Banyuwangi. Sekarang kami sudah punya bandara, dengan adanya tol menambah akses wisatawan ke Banyuwangi,” bebernya.

Ipuk menjelaskan jumlah kunjungan wisatawan Nusantara ke Banyuwangi capai 3 jutaan sementara wisatawan mancanegara capai 500 ribuan. Untuk wisatawan Nusantara, Bupati Banyuwangi itu mencatat masih didominasi dari Jakarta. Sementara wisatawan mancanegara banyak dari negara Eropa. “Sebelum covid target kunjungan wisatawan 5 juta, tahun ini kami target totalnya 5,5 juta. Apalagi dengan tol bisa bantu arus masuk wisatawan,” sebut Ipuk.

Baca Juga: Saat Asap Tak Banyak Lagi Mengepul di Tungku Warung Bu Ju

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Tag

Berita Terkait

Jelajah Ekonomi Infrastruktur Berkelanjutan
Didukung oleh:
Barito Renewble
Pertamina
PLN
KB Bank
Mayapada
BNI
Rukun Raharja
Kementerian PUPR
Bank Syariah Indonesia
Bank BRI
Bank Mandiri
J Trust Bank
Official Airlines:
Barito Renewble