KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Kementerian Perhubungan memastikan pembangunan masif infrastruktur bandar udara bertujuan untuk mendorong konektivitas antara wilayah di Indonesia.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, tujuan pembangunan infrastruktur perhubungan yakni menghubungkan wilayah-wilayah di Indonesia.
"Konektivitas di mana Pak Presiden (Joko Widodo) sering menunjukkan fungsi perhubungan (untuk) mempersatukan Indonesia. Kehadiran bandara dibutuhkan untuk daerah-daerah terluar, pelosok dan sebagainya. Karena bandara ini tersebar dan kita negara kepulauan," kata Budi dalam Wawancara Eksklusif bersama Kontan.
Tercatat, dalam 10 tahun terakhir pemerintahan Presiden Jokowi telah dibangun sebanyak 27 bandar udara baru yang ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN).
Budi menegaskan, selain mendorong konektivitas antar daerah, kehadiran infrastruktur bandara baru pun dapat menjadi kesempatan Indonesia menampilkan "diri" di mata dunia. Ia mencontohkan, beberapa bandara dibangun dengan sentuhan arsitektur yang indah.
Baca Juga: Beroperasi September, Bandara Singkawang Bakal Kerek Ekonomi Daerah
"Ini menjadi tolak ukur bahwa Indonesia bagus, berbudaya. Di daerah contohnya di Asmat, Papua. Kita bangun bandara (meskipun) tidak besar tapi kita buat yang cantik dan berwarna," ujar Budi.
Kehadiran fasilitas bandara baru pun diyakini akan turut mendukung perekonomian daerah salah satunya memacu pertumbuhan pariwisata.
Menurutnya, Pemerintah Indonesia berfokus untuk turut mengembangkan aksesibilitas daerah-daerah lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News