Sosok para Konglomerat di Balik Pembangunan Bandara Singkawang

Jelajah Ekonomi Infrastruktur Berkelanjutan - Kontan
Ilustrasi. Managing Director Sinar Mas, Ferry Salman (paling kanan) saat peresmian bandara yang dilakukan Presiden Joko Widodo di Kota Singkawang, Kalimantan Barat, Rabu (20/3/2024). Minggu, 18 Agustus 2024 | 13:36 WIB

Reporter: Arif Ferdianto

Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – SINGKAWANG. Bandara Singkawang yang diresmikan  Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 20 Maret 2024 lalu ditargetkan mulai beroperasi minimal pada September 2024.

Asal tahu saja, bandara ini merupakan proyek saweran para konglomerat RI mulai dari Sugianto Kusuma alias Aguan hingga Prajogo Pangestu.

Ketua Tim CSR Bandara Singkawang, Tjhai Chui Mie, menjelaskan pembangunan Bandara Singkawang sempat terkendala biaya pembebasan lahan hingga tertunda akibat Pandemi Covid-19.

Baca Juga: Bakal Dongkrak Ekonomi, Begini Cerita Pendanaan Bandara Singkawang

Namun, urun tangan sejumlah taipan berhasil mempercepat proses penyelesaian bandara yang berlokasi di kelurahan Pangmilang tersebut.

Dia merinci, sejumlah sosok taipan itu beberapa di antaranya yakni Heru Budi Hartono pemilik PT Hartono Wita Tanik (HWT), Pui Sudarto yang merupakan pendiri Pulau Intan, hingga bos pengembang raksasa Agung Sedayu Group yakni Sugianto Kusuma atau Aguan.

Kemudian ada pula sosok Franky Oesman Widjaja pemilik Sinar Mas group, pemilik Barito Group yakni Prajogo Pangestu, pemilik Indofood Group yaitu Anthony Salim dan pemilik Grup Mulia yakni Eka Tjandranegara.

“Pertama (injeksi dana) dari Pak Heru Budi Hartono, kemudian Pak Pui, dan habis itu kami rapat dengan Pak Menteri (Budi Karya Sumadi). Setelah rapat, setelah disetujuinya desain dan sebagainya, baru kita peletakkan batu itu di tanggal 12 Juli 2023 (untuk membangun Terminal Bandara),” jelasnya saat ditemui KONTAN, di Bandara Singkawang, Selasa (13/8).

Baca Juga: Jelang Diresmikan Presiden Joko Widodo, Menhub Tinjau Bandara Singkawang

Kemudian, pemerintah menggarap lintasan bandara dengan spesifikasi panjang 1.400 meter dan lebar 40 meter. Namun, karena dinilai masih kurang memadai, kembali dilakukan galang dana untuk meningkatkan spesifikasi runway dengan panjang menjadi 2.000 meter.

Di sinilah para pengusaha kelas kakap masuk. Mulai dari Aguan hingga Prajogo Pangestu turut serta menyuntik pembangunan Bandara Singkawang lewat bentuk tanggung jawab social atau corporate social responsibility (CSR).

“Kita saat itu tentu bersyukur ya, ada donator yang memberikan CSR-nya, seperti Bapak Prajogo Pangnestu, Bapak Aguan, Antoni Salim, Franky, teman-teman itu membantu. Yang dari Pak Heru, yang pertama, sama Pak Pui Sudarto. Jadi beliau-beliau ini yang membangun gedung ini,” pungkasnya.

Baca Juga: Jokowi Resmikan Bandara Singkawang

Menilik ke belakang, pembangunan Bandara Singkawang memakan waktu selama 4 tahun masa konstruksi. Di mana, mulai dibangun sejak tahun 2019 dan rampung pada 2023.

Dari segi pembiayaan, bandara ini dibangun lewat skema pembiayaan Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Adapun total anggaran pembangunan bandara ini sebesar Rp 427 miliar, dengan rincian dari APBN senilai Rp 272 miliar dan dari CSR para pengusaha Singkawang sebesar Rp 155 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

Jelajah Ekonomi Infrastruktur Berkelanjutan
Didukung oleh:
Barito Renewble
Pertamina
PLN
KB Bank
Mayapada
BNI
Rukun Raharja
Kementerian PUPR
Bank Syariah Indonesia
Bank BRI
Bank Mandiri
J Trust Bank
Official Airlines:
Barito Renewble