KONTAN.CO.ID - KLATEN - Di tengah persaingan ketat dalam industri pariwisata, Desa Ponggok di Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah, berhasil mencuri perhatian sebagai destinasi wisata air yang menarik. Keberhasilan ini tidak lepas dari strategi inovatif yang diterapkan oleh kepala desa setempat, Junaedhi Mulyono, dalam mengembangkan potensi wisata desa.
Junaedhi Mulyono telah mengambil langkah-langkah berani untuk menjadikan Desa Ponggok sebagai salah satu destinasi wisata yang dikenal di seluruh Indonesia. Dalam upaya mencapai tujuan tersebut, Junaedhi berfokus pada peningkatan kualitas wisata dan pengembangan paket wisata terintegrasi yang sesuai dengan standar CHSE yakni Clean, Health, Safety & Environment.
Melalui pendekatan ini, Desa Ponggok telah berhasil meningkatkan daya tarik wisata airnya, dengan Umbul Ponggok sebagai lokasi yang paling terkenal. Kolam mata air yang menawarkan berbagai kegiatan wisata air ini telah menarik perhatian ribuan pengunjung setiap bulannya. Umbul Ponggok menawarkan berbagai aktivitas menarik seperti berenang, snorkeling, diving, sea walker, dan foto di bawah air.
Selain mengembangkan fasilitas wisata, Junaedhi juga menjalin kerjasama dengan institusi pendidikan dan pihak berwenang untuk mendapatkan bantuan dan pendampingan. Universitas Gajah Mada (UGM) turut memberikan pendampingan kepada BumDes Tirta Mandiri selama tiga tahun untuk memetakan potensi wisata dan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
Selain itu, Junaedhi juga berupaya untuk mengintegrasikan berbagai lokasi wisata di Desa Ponggok. Rencananya, akan dibangun lokasi parkir sentral dan disediakan transportasi berupa kereta atau mini bus untuk mengantarkan wisatawan ke berbagai lokasi wisata di desa tersebut. Selain itu, pengembangan kualitas kuliner dan penginapan juga menjadi fokus dalam strategi pengembangan Desa Ponggok.
Dengan pendekatan yang holistik dan kerjasama yang kuat, Desa Ponggok berhasil mencapai pencapaian yang mengesankan. BumDes Tirta Mandiri telah berhasil menyumbang pendapatan asli daerah (PAD) sekitar 40% dari laba bersih, dengan kontribusi pajak negara sekitar Rp 400 juta per tahun.
Dalam beberapa tahun terakhir, Desa Ponggok telah menjadi contoh sukses dalam mengembangkan potensi wisata desa. Strategi kepala desa yang visioner dan inovatif telah membawa Desa Ponggok menuju kemasyhuran sebagai destinasi wisata air yang menarik, memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi masyarakat setempat, serta menciptakan dampak positif bagi pendapatan daerah dan negara secara keseluruhan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News