KONTAN.CO.ID - MAKASSAR. Dalam sepuluh tahun terakhir, pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'uf Amin begitu massif membangun jaringan infrastruktur. Salah satu sektor yang juga menjadi fokus perhatian pemerintah adalah proyek infrastruktur di bidang perkeretaapian.
Jalur kereta api di Indonesia terus berkembang dan menjangkau lebih banyak wilayah. Baru-baru ini, pemerintah telah melakukan uji coba trem otonom atau autonomous rail transit (ART) di Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur.
Tahun lalu pemerintah juga meresmikan jalur kereta api Makassar-Parepare, LRT Jabodebek, hingga Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Ini hanya beberapa dari proyek strategis nasional (PSN) di sektor perkeretaapian yang berhasil diselesaikan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Baca Juga: Mengenal Sejarah Hingga Pembenahan Wajah Baru Kereta Api di Indonesia
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pun menyebutkan pemerintah menginginkan pembangunan perkeretaapian yang besar dan kuat.
"Kereta api tentu kami ingin lebih masif (pengembangannya), karena memang kereta api ini salah satu moda favorit (masyarakat)," ujar Budi kepada Kontan, Jumat (2/8) lalu.
Bukan hanya menghadirkan kereta perintis, kereta cepat, juga LRT, Kemenhub juga berhasil mencatatkan berbagai capaian dalam sepuluh tahun terakhir. Pencapaian sektor transportasi perkeretaapian mulai dari membangun jalur kereta api secara nasional, kondisi jalur kereta api sesuai standar Track Quality Index (TQI) kategori 1 dan 2, hingga pembangunan MRT.
Baca Juga: Pemkot Singkawang Apresiasi Bantuan CSR untuk Bandara Baru
Tentu perkembangan di bidang perkeretaapian tak hanya sebatas pembangunan proyek baru. Dalam satu dasawarsa terakhir (2015-2024), Kemenhub melakukan rehabilitasi dan elektrifikasi jalur kereta api, modernisasi stasiun dan membangun atau meningkatkan persinyalan dan telekomunikasi.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, sejak 2015 hingga triwulan II 2024, pembangunan jalur kereta api termasuk jalur ganda dan reaktivasi mencapai 1.731,34 kilometer spoor (km'sp).
Lalu, peningkatan dan rehabilitasi/perawatan jalur kereta api sebesar 1.900,54 km’sp. Selanjutnya, elektrifikasi jalur kereta api sepanjang 532,54 km.
Baca Juga: Tak Hanya Andalkan APBN, Menhub Beberkan Strategi Pemerintah Danai Proyek Perhubungan
Ada lagi pembangunan atau modernisasi stasiun kereta api sebanyak 110 unit. Berikutnya, pembangunan atau peningkatan persinyalan dan telekomunikasi sebanyak 94 paket per unit.
Dalam kesempatan yang lain, saat memaparkan kinerja Kemenhub dalam 10 tahun terakhir, Budi menyebutkan bahwa dalam pembangunan di sektor perhubungan, terdapat tiga key performance indicator utama yang mereka penuhi. Pertama, mendukung peningkatan konektivitas. Kedua, meningkatkan kualitas pelayanan, serta ketiga meningkatkan keselamatan transportasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News