KONTAN.CO.ID - TALAUD. Hari masih pagi saat Tim Jelajah Ekonomi Berkelanjutan KONTAN berjalan-jalan santai dari penginapan menuju Pelabuhan Melonguane di Kabupaten Kepulauan Talaud. Kapal perintis KM Sabuk Nusantara 70 tengah bersandar di bagian tengah dermaga. Belum banyak aktivitas terlihat dari dalam kapal yang dijadwalkan berlayar ke Pelabuhan Lirung pada Jumat (29/8) pukul 08.36 WITA tersebut.
Namun pandangan kami tertuju pada sekelompok pria di sisi timur dermaga yang terlihat sedang memegang sesuatu. Setelah didekati, ternyata belasan orang tersebut sedang memancing ikan.
Salah satu pemuda yang memegang benang pancing tanpa joran tersebut adalah Ruly. Ia mengaku hampir setiap pagi datang ke dermaga untuk memancing ikan kembung. Warga sini menyebutnya sebagai ikan tude.
Ruly dan teman-temannya memancing ikan tude menggunakan kail bermata empat tanpa umpan. Biasanya kail ikan akan tersangkut di tubuh, alih-alih termakan bersama umpan yang nyangkut di bagian mulut ikan seperti kebanyakan teknik pancing. "Dapatnya tak tentu, kadang bisa 7 atau 8 ekor," ujar Ruly.
Baca Juga: Berteman Sepi Demi Menjaga Koneksi
Menurut Ruly, ikan yang ia tangkap bukan untuk dijual, namun untuk dikonsumsi sendiri. Toh untuk apa juga dijual, dia bilang sudah banyak penjual ikan di Talaud.
Berbeda dengan Ruly, pemuda lain bernama Endo justru menggunakan ikan tode yang berhasil ditangkap untuk dijadikan umpan. "Supaya dapat ikan yang besar," kata Endo memberi alasan.
Sayangnya setelah sekitar lima menit menunggu, belum ada target yang berhasil didapat. Tak mau menunggu lebih lama, kami pun beranjak meninggalkan Endo sembari mendoakannya agar ia beruntung mendapat ikan besar.
Tak lama, beberapa bentor alias becak motor datang silih berganti ke area dermaga. Mengantarkan calon penumpang KM Sabuk Nusantara 70 beserta barang bawaannya.
Tarif bentor sendiri dipatok beragam. Mulai dari Rp 5 ribu hingga Rp 30 ribu per penumpang. Tergantung jarak.
Baca Juga: Belasan Jam Mengarungi Lautan Demi Menginjakkan Kaki di Talaud
Pelabuhan Melonguane memang bukan hanya menjadi spot yang menarik untuk dikunjungi dengan pemandangan perpaduan laut berwarna biru dan hijau, serta Pulau Salibabu di seberangnya.
Namun dermaga pelabuhan kecamatan terbesar di Kabupaten Talaud ini pun menjadi tempat bagi sebagian warga untuk mencari rezeki sejak fajar menyingsing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News