Terapkan ESG, Emiten Rumah Sakit Swasta Kelola Limbah Medis & Pakai Listrik Surya

Terapkan ESG, Emiten Rumah Sakit Swasta Kelola Limbah Medis & Pakai Listrik Surya
Ilustrasi. Emiten rumah sakit (RS) swasta berkomitmen untuk menerapkan prinsip environmental, social, governance (ESG) pada layanan kesehatan. Senin, 16 September 2024 | 16:17 WIB

Reporter: Akmalal Hamdhi

Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Emiten rumah sakit (RS) swasta berkomitmen untuk menerapkan prinsip environmental, social, governance (ESG) pada layanan kesehatan. Pengelolaan limbah medis hingga penggunaan tenaga listrik yang lebih peduli lingkungan merupakan wujud komitmen rumah sakit swasta di Indonesia.

Komitmen rumah sakit dalam manajemen limbah medis sangat dibutuhkan karena mengingat limbah yang dihasilkan satu hari oleh fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) dapat berjumlah ratusan kilo. Jika tidak dikelola dengan baik dan dibuang di sembarang tempat seperti di jalan, sungai, maupun tempat pembuangan sampah, maka bisa berdampak pada tercermarnya lingkungan masyarakat.

Adapun limbah medis yang dikategorikan limbah cair dapat berupa air bekas cucian luka, cucian darah hingga bahan kimia beracun dan lain-lain. Sedangkan, limbah pada bahan berbahaya dan beracun (B3) diantaranya masker bekas, perban bekas, plastik bekas minuman dan makanan, alat suntik bekas, set infus bekas, Alat Pelindung Diri bekas, ataupun limbah dari sisa makanan pasien.

Oleh karena itu, perlu itikad baik untuk mengelola limbah medis utamanya dari pengelola rumah sakit ataupun juga dari fasyankes lainnya seperti puskesmas, hingga klinik kecil. Tak hanya itu, peralihan dari energi kotor dilakukan oleh rumah sakit sebagai wujud mendukung keberlanjutan lingkungan hidup.

Baca Juga: Infrastruktur Kesehatan Indonesia dari Kacamata Pengelola Rumah Sakit Swasta

Direktur dan CEO PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk (PRAY) Leona A Karnali menyebutkan, pengelolaan limbah rumah sakit memang telah menjadi komitmen bagi Primaya Hospital untuk menjalankan prinsip ESG. Sehingga, guna memberikan dampak sosial dan lingkungan yang sehat, PRAY terus menekankan pengurangan limbah rumah sakit yang dihasilkan.

Bila memungkinkan, Primaya Hospital juga melakukan daur ulang (recycling) sederhana terutama pada limbah plastic. Untuk itu,  PRAY menjalin kerja sama dengan pengelola limbah plastik

Di samping itu, Leona mengungkapkan bahwa PRAY juga telah mengurangi penggunaan listrik PLN atau listrik genset yang berasal dari batubara dan solar. Sebagai gantinya, Primaya Hospital sudah mulai memanfaatkan energi yang dihasilkan dari tenaga surya.

“Kami memiliki PLTS yang mampu memprodukti 524 ribu kwh per tahun di Bekasi Timur. Primaya Hospital merupakan salah satu rumah sakit swasta pertama yang menggunakan PLTS dengan skala besar,” ujar Leona saat dihubungi Kontan.co.id, belum lama ini.

Sekretaris Perusahaan PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME), Rahmiyati Yahya, mengatakan perusahaan juga telah mengimplementasikan standar dan prosedur yang ketat terkait pengelolaan limbah medis. Langkah itu sesuai dengan Permenkes Nomor 18 Tahun 2020.

Selain itu, SAME juga telah melakukan daur ulang terhadap limbah non-medis, mengurangi penggunaan kertas, serta mengurangi penggunaan plastik dengan melakukan daur ulang dan menggunakan paper bag dan spun-bound bag.

‘’SAME terus mengupayakan keberlanjutan dengan menerapkan prinsip ESG dalam melakukan kegiatan usaha,’’ ungkap Rahmiyati kepada Kontan.co.id.

Baca Juga: Infrastruktur Kesehatan Dipacu, Agar Tak Tumbang Jika Ada Pandemi Baru

Rahmiyati menuturkan bahwa SAME yang menaungi EMC Healthcare telah mengelola limbah medis dengan cukup baik. Hal itu dapat terlihat dari tidak adanya tumpahan limbah dalam pengelolaan sampah pada tahun 2023, sehingga tidak perlu ada penanganan limbah medis dari SAME.

Setali tiga uang, Direktur Utama PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) Hasmoro menyebutkan bahwa RS Hermina juga telah menerapkan prinsip ESG khususnya dalam manajemen limbah rumah sakit. Langkah ini menjadi komitmen HEAL dalam mengikuti pedoman pengolaan limbah sesuai peratutan perundang-undangan yang berlaku.

‘’Tentunya pengelolaan limbah medis sudah dijalankan dengan pengawasan dari dinas lingkungan setempat,” jelas Hasmoro saat dihubungi Kontan.co.id.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

Jelajah Ekonomi Infrastruktur Berkelanjutan
Didukung oleh:
Barito Renewble
Pertamina
PLN
KB Bank
Mayapada
BNI
Rukun Raharja
Kementerian PUPR
Bank Syariah Indonesia
Bank BRI
Bank Mandiri
J Trust Bank
Official Airlines:
Barito Renewble