KONTAN.CO.ID - Geliat wisatawan melepas penat dengan melancong akan membawa cuan bagi perusahaan dan emiten terkait pariwisata. Para investor di bursa saham tentu berharap ikut kecipratan dari kebahagiaan melancong tersebut. Namun, mereka yang mendulang cuan tentulah mampu membaca pergerakan saham emiten pariwisata ini.
Tengok saja saham PT Panorama Sentrawisata Tbk atau PANR, yang harganya sudah naik 38,53% dari awal tahun atau naik 84 basis poin menjadi Rp 302.
Hanya saja, memang tidak semua saham emiten terkait pariwisata ini yang menguat. Sebut saja PT Bayu Buana Tbk atau BAYU yang justru mengalami penurunan harga saham secara year to date sebesar 3,51% atau 40 basis poin ke level Rp 1.100 per unit.
Hal serupa juga tampak di PT Weha Transportasi Indonesia Tbk (WEHA) yang harganya turun 54,17% jadi Rp 99 per unit saham. Namun, Herditya Wicaksana, Analis MNC Sekuritas menilai, pergerakan saham WEHA ada di fase downtrend atau dengan kata lain mengalami penurunan karena efek kenaikan harga BBM. Begitu juga dengan saham BAYU, dari sisi volume cenderung volatile dan tidak begitu likuid untuk diperdagangkan. "Hal inilah yang tercermin pada pergerakan harga saham BAYU," jelas Herditya.
Abdul Azis Setyo Wibowo analis Kiwoom Sekuritas Indonesia berpandangan yang sama melihat BAYU. Namun Abdul melihat WEHA dan PANR akan bergerak cukup likuid dan menarik untuk dicermati investor. Abdul bilang, ada potensi saham WEHA dan PANR naik hingga akhir tahun karena ada pemulihan mobilitas masyarakat, ditambah kinerja yang positif, juga momentum liburan akhir tahun.
Akan tetapi, Abdul mengingatkan ada ancaman inflasi juga resesi yang mampu menghambat kinerja emiten pariwisata tersebut.
Abdul pun merekomendasikan buy untuk PANR dengan target harga saham Rp 322 sampai Rp 332. Dan buy untuk saham WEHA dengan target harga Rp 296 sampai Rp 290.