Pariwisata Lesu, Asita Kalbar Berharap Industri Penerbangan Tumbuh

Jelajah Ekonomi Infrastruktur Berkelanjutan - Kontan
Ilustrasi. untuk mendongkrak industri pariwisata, Asita Kalbar berharap jumlah penerbangan bertambah Kamis, 15 Agustus 2024 | 17:01 WIB

Reporter: Filemon Agung

Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID-PONTIANAK. Asosiasi Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Kalimantan Barat (Kalbar) berharap terjadi pertumbuhan sektor penerbangan untuk mendongkrak industri pariwisata.

Ketua Asita Kalbar Ivan Ronaldo Barus mengatakan, penurunan status Bandara Supadio dari bandara internasional menjadi bandara domestik menjadi pukulan telak bagi sektor pariwisata Kalbar.

"Kalau pariwisata di Kalbar, kami melihatnya justru mengalami kemunduran. Status penerbangan internasional sudah tidak berlaku dan itu menjadi penyebab penurunan (pariwisata) kita," ungkap Ivan ditemui Kontan di Pontianak, Senin (12/8).

Ivan menjelaskan, dengan status sebagai bandara internasional, kunjungan wisatawan mancanegara ke Kalbar terbilang cukup tinggi. Selain untuk urusan bisnis, banyak pula wisatawan yang datang untuk berwisata baik menikmati kuliner khas maupun beragam festival dan budaya khas daerah Seribu Sungai ini.

Baca Juga: Dua Maskapai Siap Layani Penerbangan Bandara Singkawang

Selain penurunan status bandara, jumlah penerbangan domestik pun juga mengalami penurunan pasca pandemi covid-19 pada 2020 silam. Kondisi ini membuat upaya menumbuhkan kembali sektor pariwisata Kalimantan Barat kian berat.

"Daerah lain sudah mulai memperbaiki, sementara kita ini berusaha lagi dari nol. Dulunya pedagang-pedagang sudah mampu punya toko sekarang harus kembali berdagan di jalan, mengikuti pameran-pameran," jelas Ivan.

Ivan melanjutkan, Asita telah berupaya mendorong agar industri penerbangan Kalbar kembali bergeliat dengan melakukan audiensi dengan maskapai penerbangan dan sejumlah stakeholder terkait. 

Menurutnya, selama ini sudah ada permintaan dari beberapa maskapai untuk audiensi guna membahas peluang membuka jalur penerbangan dari dan ke Bandara Supadio. Sayangnya, rencana ini tak kunjung terwujud. 

Di tengah tantangan menghidupkan kembali Bandara Supadio, Pemerintah Indonesia baru saja meresmikan Bandara Udara baru di Singkawang pada 20 Maret 2024.

Ivan menilai, dengan tantangan yang terjadi saat ini maka pertumbuhan ekonomi dan pariwisata Kalimantan Barat khususnya Pontianak dan Singkawang masih akan sulit untuk bangkit.

Terlebih, lokasi Singkawang dan Pontianak dinilai cukup berdekatan.

Baca Juga: Permintaan Tinggi, Bandara Singkawang Ditargetkan Beroperasi September 2024

"Sebenarnya tujuannya bagus untuk menambak bandara lokal namun lokasinya dekat sekali. Seperti yang terjadi di Jakarta (Soekarno-Hatta) dan Bandung (Kertajati)," imbuh Ivan.

Ivan menambahkan, sebelum pandemi covid-19, kunjungan wisatawan mancanegara ke Kalbar dapat mencapai 80 ribu wisatawan per tahun. Saat ini terjadi penurunan dimana jumlah kunjungan hanya mencapai 60 ribu wisatawan per tahun. Selain itu, mayoritas kunjungan justru ditopang dari lalu lintas darat dimana terdapat tiga pos lintas batas.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

Jelajah Ekonomi Infrastruktur Berkelanjutan
Didukung oleh:
Barito Renewble
Pertamina
PLN
KB Bank
Mayapada
BNI
Rukun Raharja
Kementerian PUPR
Bank Syariah Indonesia
Bank BRI
Bank Mandiri
J Trust Bank
Official Airlines:
Barito Renewble