KONTAN.CO.ID - WAKATOBI. Pemerintah Daerah (Pemda) Wakatobi, Sulawesi Tenggara nilai kebutuhan dana untuk mengembangkan infrastuktur sebesar Rp 10 triliun. Hal tersebut tak lepas dari Wakatobi sebagai salah satu 10 Bali Baru yang telah dipilih pemerintah sejak 2016 lalu.
Arhawi, Bupati Wakatobi menyebutkan sebagai salah satu 10 Bali Baru pihaknya berharap ada kebijakan khusus untuk percepatan pengembangannya. "Karena selain pariwisatanya, tentunya juga harus dikembangkan faktor pendukungnya seperti infrastruktur," ujarnya kepada Tim Jelajah Pariwisata Kontan beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Pemda terus mendorong pertumbuhan hotel di Wakatobi
Ia mengakui bahwa sejak dipilih sebagai 10 Bali Baru, pihaknya juga telah menerima beberapa pendanaan yang masuk untuk pengembangan infrastrukturnya. Sayang, untuk besaran dana yang telah masuk ia tidak memaparkannya.
Walaupun begitu, Arhawi menilai dana yang telah diterima masih belum cukup untuk mengembangkan Wakatobi secara cepat. Karenanya, untuk terus mempercepat perkembangan wilayahnya pihaknya memproyeksikan kebutuhan dana mencapai Rp 10 triliun.
"Kira-kira Rp 5 triliun - Rp 10 triliun," tuturnya.
Baca Juga: Pembangunan infrastruktur di Taman Nasional Wakatobi mulai berjalan
Dari dana tersebut, pihaknya mengaku telah memiliki beberapa rencana untuk penggunaan dananya. Beberapa di antaranya yaitu untuk mendesain infrastruktur Wakatobi, pembangunan ikon, dan marketing.
Dana besar tersebut, khususnya akan dialokasikan kepada infrastruktur untuk akses menuju Wakatobi. Menurutnya, walaupun memiliki dua bandara, tetapi tidak ada penerbangan langsung ke Wakatobi.
"Ada satu bandara yang langsung dari Bali, tapi itu harus charter dengan penerbangan 3 kali seminggu, lalu yang dari Jakarta harus transit di Kendari. Jadi, kalau dari Pemda sendiri tidak bisa apa-apa, kami berharap bantuan dari pusat juga," ujarnya.
Baca Juga: ASN tak boleh menolak dan harus siap dipindahkan ke ibu kota baru
Untuk potensi wisata Wakatobi sendiri, pihaknya sudah optimis lantaran 97% kawasannya merupakan lautan yang berisikan 750 jenis terumbu karang. Kemudian, untuk daratan sebesar 3% pihaknya menyebutkan memiliki 32 kebudayaan yang mampu menarik wisatawan.
"Terlebih juga ada pulau-pulau yang masih belum berpenghuni, sehingga dengan pembangunan infrastruktur yang memadai pasti bisa membuat investor melirik untuk mengembangkan resort juga," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News