KONTAN.CO.ID - DOLOK SANGGUL. Andaliman, kata yang sangat populer di tanah Batak. Itu sebabnya, rempah dengan rasa pedas dan meninggalkan rasa getir di lidah ini beken dengan sebutan merica batak.
Tak heran, masakan khas Batak, seperti arsik atau ikan bumbu kuning dan ombus-ombus, menggunakan andaliman sebagai penyedap. Yang paling populer, tentu saja sambal andaliman.
batakBaca Juga: Memandang keindahan Danau Toba dari Geosite Sipinsur
Andaliman memang tanaman endemik Sumatra Utara yang tumbuh di ketinggian 1.200-1.400 meter di atas permukaan laut.
"Asli endemik di sini (Kabupaten Humbang Hasundutan)," kata Hotman P. Hutasoit, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Humbang Hasundutan, kepada Tim KONTAN Jelajah Ekonomi Pariwisata 2019, Kamis (9/8).
Baca Juga: Menjadi petani dan produsen kopi Lintong semalam di Nagasaribu
Termasuk golongan keluarga citrus dengan nama latin Zanthoxylum acanthopodium, tanaman andaliman memiliki duri di sekitar batang dengan buah bergerombol. Bau khas andaliman yang mirip jeruk membuatnya ampuh menghilangkan bau amis dari ikan.
Dari segi bentuk, rempah ini berukuran bulat kecil namun berwarna cokelat saat sudah tua. Oh, iya, meski namanya merica batak, untuk penggunaan sebagai bumbu masakan adalah bagian kulit buah andaliman. Harganya berkisar Rp 100.000 per kilogram.
Baca Juga: Memandang keindahan Danau Toba dari Geosite Sipinsur
Selain Andaliman, Hutasoit menambahkan, kemenyan dan nilam juga merupakan tumbuhan endemik Humbang Hasundutan. Kabupaten yang populer dengan objek wisata Geosite Sipinsur ini juga penghasil kopi lintong yang sudah mendunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News