KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengelolaan air limbah di Pulau Pramuka sudah optimal dengan digunakannya sistem instalasi pengolahan air limbah (IPAL).
Hal itu dikatakan Lurah Kelurahan Pulau Panggang, Kepulauan Seribu, Pepen Kuswandi. Ia mengatakan di Kelurahan Pulau Panggang terdapat dua pulau yang berpenghuni. Kedua pulau tersebut adalah Pulau Pramuka dan Pulau Panggang.
Baca Juga: Melihat perjalanan suaka si maskot Jakarta di Pulau Kotok
"Di pulau Pramuka ada 5 IPAL sudah meng-cover 95% Rumah. 5% sisanya (yg blm) mrpkn homestay, di pulau Panggang ada 4 IPAL sudah mencapai sekitar 40% rumah," katanya kepada Kontan.co.id, belum lama ini.
Ia mengatakan, penggunaan IPAL merupakan bentuk kepedulian pemerintah kepada masyarakat karena beberapa faktor. Pertama, Kepulauan Seribu termasuk kawasan wisata.
Bahkan separuh diantaranya merupakan kawasan konservasi. Kedua karena kebutuhan masyarakat setempat akan air bersih di Kepulauan Seribu. "Apa jadinya kalo banyak limbah atau kotoran?," ucap Pepen.
Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Juaini mengatakan, Dinas SDA akan terus memperbaiki sistem Sanitasi yang ada di Jakarta.
Baik secara kawasan seperti yang ada di Kecamatan Setiabudi. Maupun yang ada langsung di lingkungan tempat tinggal warga seperti septic tank komunal. "Tentunya dengan sistem Sanitasi yang baik pencemaran dari air limbah dapat dikurangi," kata Juaini.
Baca Juga: Sepi pengunjung, omzet resort di Pulau Seribu nyungsep
Berdasarkan data Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta, hingga saat ini DKI Jakarta telah memiliki 59 unit Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang tersebar di enam kota administrasi dengan rincian 6 unit IPAL di Jakarta Pusat, 7 unit IPAL di Jakarta Selatan, 14 unit IPAL di Jakarta Barat, 10 unit IPAL di Jakarta Timur, 6 unit IPAL di Jakarta Utara dan 16 unit IPAL di Kepulauan Seribu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News