Kerek Produktivitas Padi, Pemkab Ngawi Menggali Pertanian Ramah Lingkungan

Kerek Produktivitas Padi, Pemkab Ngawi Menggali Pertanian Ramah Lingkungan
Ilustrasi. Jasa ojek gabah saat panen padi di Ngawi, Jawa Timur (25/5/2025). Untuk jasa angkut satu karung gabah Rp5000-Rp10.000 . KONTAN/Muradi/2025/05/25 Senin, 23 Juni 2025 | 09:58 WIB

Reporter: Filemon Agung

Editor: Sandy Baskoro

KONTAN.CO.ID - NGAWI. Pemerintah Kabupaten Ngawi mendorong peningkatan produksi padi melalui implementasi Pertanian Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PRLB).

Program yang digagas sejak 2021 ini bertujuan meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi Supardi mengatakan, pemerintah daerah memfasilitasi kelompok tani untuk memproduksi pupuk sendiri dengan memanfaatkan kotoran ternak. 

"Luasan lahan yang memanfaatkan program PRLB ini dari tahun ke tahun meningkat. Sekarang persentasenya sekitar 40% lahan pertanian padi sudah melaksanakan program ini," ujar Supardi ditemui KONTAN di kantornya, Selasa (20/5).

Baca Juga: Listrik Masuk Sawah, Produksi Padi Kabupaten Ngawi Menanjak

Supardi menjelaskan, saat ini total luasan lahan pertanian padi di Kabupaten Ngawi mencapai sekitar 50.000 hektare (ha). Dari jumlah tersebut, penerapan PRLB sudah menjangkau lahan seluas 20.000 ha.

Selain berdampak pada meningkatnya produksi dan lebih ramah lingkungan, penetrasi program ini juga bertujuan menekan penggunaan pupuk kimia dan pestisida. Melalui program tersebut, kandungan unsur hara tanah pun dapat lebih terjaga dan mencegah kerusakan tanah.

Baca Juga: Pelinting Itu Telah Menjadi Penyelia

Merujuk data Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Ngawi, luasan lahan program PRLB di wilayah ini terus mengalami peningkatan dari seluas 718 ha pada 2021 kini telah mencapai 20.103 ha per musim tanam pertama. Peningkatan implementasi PRLB di lahan pertanian tersebut juga berdampak pada peningkatan panen. Tercatat, total produksi gabah kering panen (GKP) pada 2021 lalu baru mencapai 5.816 ton per musim. Angka ini melonjak signifikan mencapai 162.834 ton per musim hingga musim tanam pertama.

Perkembangan produksi padi Kabupaten Ngawi pada tahun ini pun dinilai berjalan cukup positif. Merujuk data yang ada, luasan tanah untuk periode Oktober 2024 hingga April 2025 telah mencapai 90.109 ha dari total yang ditargetkan seluas 148.958 ha. Sementara itu, panen pada Januari-April 2025 telah mencapai 49.769 ha.

Baca Juga: Wanita Tangguh di Ladang Tembakau

Sedangkan produksi GKP periode Januari-April 2025 mencapai 328.829 ton dan produksi beras mencapai 187.433 ton.

Dengan semakin masifnya perkembangan pertanian padi, Pemerintah Kabupaten Ngawi optimistis dapat semakin mendorong target pemerintah pusat untuk swasembada pangan.

"Program-program kita tentu sejalan dengan pementah pusat. Dari total produksi kita pun sebanyak 20% untuk kebutuhan di Ngawi dan sisanya untuk ke daerah lain," jelas Supardi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Didukung oleh:
Barito Pacifik
Bank BRI
PLN
Bank Mandiri
Bank Mayapada
GWM