Upaya Polewali Mandar Menjaga Status Sebagai Lumbung Padi

Upaya Polewali Mandar Menjaga Status Sebagai Lumbung Padi
Ilustrasi. Petani menggarap sawah dengan membajak,memberi pupuk dan menyemprot hama di Polewali Mandar, Sulawesi Barat (25/6/2025). KONTAN/Cheppy A. Muchlis Senin, 14 Juli 2025 | 09:57 WIB

Reporter: Nurtiandriyani Simamora, Rashif Usman

Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kabupaten Polewali Mandar adalah lumbung pangan di Provinsi Sulawesi Barat. Selain padi, Polewali Mandar juga penghasil kelapa, kakao, serta peternakan ayam dan kambing. 

Kabupaten ini mencakup wilayah seluas 2.074,76 km persegi, sekitar 12,5% dari total wilayah Sulawesi Barat. Dari total 361.442 penduduk usia kerja di Polewali Mandar, sekitar 43% masyarakatnya berprofesi sebagai petani. Mereka tersebar di berbagai kecamatan yaitu Binuang, Tapango, hingga Matakali. 

 

Di pusat kota Polewali, lahan-lahan sawah masih bisa ditemui. Tapi, menjaga status sebagai lumbung pangan tidak mudah. Polewali Mandar menghadapi tantangan alih fungsi lahan. 

Baca Juga: Beras Organik yang Wangi dan Menyehatkan

Dalam lima tahun terakhir, luas sawah di Polewali Mandar menyusut signifikan. Tahun 2020, luas sawah di sana masih tercatat 38.145 hektare. Namun pada 2024, tinggal 31.253 hektare. Penyusutan ini terjadi akibat pertumbuhan penduduk dan kebutuhan lahan untuk perumahan serta infrastruktur. 

 

Dus, jumlah produksi padi di Polewali Mandar ikut mengempis. Pada 2020, produksi padi 289.984 ton, lalu turun jadi 230.381 ton pada 2023 dan sedikit naik pada 2024 jadi 231.974 ton. "Turunnya luas sawah, berpengaruh pada produksi padi," ujar Aco Musadad, Kepala Dinas Komunikasi Polewali Mandar, kepada Kontan akhir Juni 2025 lalu. 

 

Ke depan, masih ada peluang produksi padi Polewali Mandar bisa kembali meningkat. Faktor pendorongnya, menurut Aco, adalah perbaikan sistem irigasi dan pemanfaatan teknologi oleh para petani. "Mindset petani juga mulai berubah. Sekarang mereka sudah lebih melek teknologi," tandas Aco.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

Jelajah Ekonomi Pangan
Didukung oleh:
Barito Pacifik
Bank BRI
PLN
Bank Mandiri
Bank Mayapada
TOPI KOKI
GWM