KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) terus berupaya memaksimalkan efisiensi energi sebagai salah satu cara berkontribusi mencegah perubahan iklim. Chandra Asri berpandangan bahwa industri hijau tidak hanya fokus pada energi dan lingkungan, tetapi juga mencakup seluruh dimensi Environment, Social dan Governance (ESG).
Direktur ESG & Keberlanjutan Chandra Asri Phuping Taweersarp mengatakan, terkait dengan dimensi lingkungan, saat ini terdapat dua megatren global yang mendorong Chandra Asri untuk mengambil tindakan. Dua megatren, yaitu perubahan iklim (climate change) dan kelangkaan sumber daya (resource scarcity).
"Dalam upaya untuk memitigasi risiko dan menangkap peluang dari megatren, saat ini kami memfokuskan pengembangan masterplan untuk ESG ke dalam peta jalan Gas Rumah Kaca (GRK) dan ekonomi sirkular," kata Phuping Taweersarp dalam wawancara tertulis dengan Kontan.co.id, akhir Juli 2022.
Baca Juga: Chandra Asri Petrochemical (TPIA) Siap Cuil Pasar Bahan Baku Kendaraan Listrik
Dalam peta jalan GRK, kata Taweersarp, inisiatif utama Chandra saat ini adalah untuk memaksimalkan upaya efisiensi energi. Sejak 2017, Chandra Asri telah mengimpelementasikan Sistem Manajemen Energi ISO50001 sebagai upaya untuk terus mengurangi penggunaan energi di proses produksi Chandra Asri.
Dengan upaya ini, selain berkontribusi untuk mencegah perubahan iklim, Chandra Asri juga memperoleh daya saing yang lebih baik dalam hal biaya produksi dari pengurangan biaya energi.
Selain itu, imbuh Taweersarp, energi terbarukan juga terus meningkat dalam portofolio energi Chandra Asri dengan diselesaikannya pembangunan pembangkit listrik tenaga surya PV tahap ke-2.
"Sejalan dengan upaya mengurangi emisi dan berkontribusi pada peta jalan GRK, inisiatif ini juga meningkatkan fleksibilitas kami dengan menambahkan sumber energi alternatif," tuturnya.
Selama tahun 2021, Chandra Asri telah menginvestasikan sekitar US$ 5 juta dalam lingkup Environment, Social dan Governance (ESG) secara keseluruhan. Sebagian dari investasi ini digunakan untuk upaya efisiensi energi seperti modifikasi proses, digitalisasi, dan penggantian peralatan dalam upaya untuk mencapai pengurangan energi 1% per tahun.
"Di kategori energi terbarukan, 2 fase proyek Solar PV telah selesai dengan total kapasitas 1153 kwp," kata Taweersarp.
Baca Juga: Bermitra dengan Chandra Asri, Bank UOB Luncurkan Sustainability-Linked Trade
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News