KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Contemporary Amperex Technology Co Ltd (CATL), produsen baterai kendaraan listrik (baterai EV) atau electric vehicle battery terbesar di dunia, telah menjadi salah satu pemegang saham emiten pertambangan di Tanah Air.
Merujuk data biro administrasi efek PT Datindo Entrycom per 31 Mei 2022, muncul nama ISV SA Hongkong BRUNP & CATL Co Ltd (BRUNP) sebagai pemegang 1.205.542.539 saham atau setara 5% dari total modal yang ditempatkan dan disetor penuh PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA).
BRUNP merupakan anak usaha CATL. Jika menggunakan harga penutupan perdagangan saham MDKA Selasa (19/7) di level Rp 3.770 per saham, maka investasi perusahaan tersebut di MDKA bernilai Rp 4,54 triliun.
Adapun pemegang saham terbesar MDKA hingga 30 Juni 2022 adalah PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG), dengan porsi kepemilikan saham sebanyak 16,89%. Terdapat juga nama Garibaldi Thohir yang mengapit 8,08% saham MDKA.
Asal tahu saja, CATL berdasarkan laporan SNE Research, lembaga riset industri energi terbarukan yang bermarkas di Seoul, merupakan produsen baterai EV terbesar dunia. Hingga akhir Maret 2022, CATL menguasai 35% pangsa pasar baterai kendaraan listrik.
Baca Juga: Raksasa Baterai Kendaraan Listrik Dunia Tanam Investasi di Indonesia
Perusahaan asal China itu sukses meningkatkan pasang pasarnya dari akhir Februari yang sebesar 34,4%, meski dihantam lonjakan harga bahan baku.
Seperti diberitakan Bloomberg mengutip SNE Research, penjualan global baterai kendaraan listrik hingga 31 Maret 2022 melonjak hingga 77% year on year (yoy) menjadi 41,4 gigawatt jam (GWh). Dari jumlah tersebut, CATL menjual sebanyak 14,9 GWh.
Selain menjadi investor strategis, CATL dan MDKA juga menjalin kemitraan strategis di Indonesia. Kedua belah pihak telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk terlibat dalam kerjasama, dengan berfokus pada rantai pasok logam komponen baterai di Indonesia.
MDKA dan Brunp CATL akan membentuk platform investasi sumber daya mineral untuk rantai nilai (value chain) logam komponen baterai, seperti nikel, kobalt, litium, tembaga, mangan, dan aluminium.
Platform ini juga akan mengembangkan kawasan industri logam baterai serta mendukung sumber energi hijau. Secara lebih luas, para pihak secara proaktif berupaya terlibat dalam proyek bersama rantai pasok logam baterai di Indonesia, dengan tujuan untuk mengembangkan industri kendaraan listrik dan baterai di Indonesia.
Sebagai produsen emas, MDKA perlahan mulai mengembangkan bisnis ke segmen nikel. Melalui anak usahanya, PT Batutua Tambang Abadi, MDKA mengakuisisi sebagian saham Hamparan Logistik Nusantara.
Batutua mengambil saham baru yang diterbitkan oleh Hamparan Logistik dengan kepemilikan porsi kepemilikan 55,67% dari modal yang ditempatkan dan disetor senilai Rp 5,36 triliun.
Hamparan Logistik baru-baru ini telah menyelesaikan akuisisi kepemilikan di PT J&P Indonesia dan PT Jcorps Industri Mineral dari PT JCorp Cahaya Semesta. Hamparan Logistik memiliki 95,3% saham di PT J&P Indonesia dan 99,9% saham di PT Jcorps Industri Mineral, yang dalam perjanjian ini secara bersama-sama disebut dengan aset-aset akuisisi.
Aset-aset akuisisi terdiri dari berbagai investasi PT J&P Indonesia dan PT Jcorps Industri Mineral. PT J&P Indonesia mengendalikan 51% saham di PT Sulawesi Cahaya Mineral, yang memegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) untuk salah satu sumber daya nikel yang cukup besar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News