KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Reviewer otomotif sekaligus pembalap Fitra Eri berbagi pengalaman selama memiliki sekaligus menggunakan kendaraan listrik. Sejak awal Mei 2022, Hyundai IONIQ 5 menjadi mobil listrik tunggangannya.
Dalam kurun waktu sekitar dua bulan mengendarai IONIQ 5, Fitra Eri mengaku senang berada di belakang kemudi mobil listrik.
“Dengan segala kelebihan dan kekurangannya, ternyata mobil listrik sangat berguna di dalam kota dan sangat murah cost-nya. Serta menyenangkan mengendarainya,” katanya kepada Tim Jelajah Ekonomi Hijau KONTAN.
Lalu apa saja yang menjadi kelebihan mobil listrik di mata Fitra Eri? Pertama, tidak ada suara. Fitra Eri menjelaskan bahwa selama ini pabrikan mobil berusaha keras untuk memproduksi kendaraan dengan mesin semakin halus.
Baca Juga: BBM Mahal, DEN: Pengembangan Kendaraan Listrik Semakin Mendesak
Kedua, karakter mobil listrik itu tenaganya instan. Tidak perlu menunggu putaran tinggi, tenaga mobil listrik itu datang pada putaran berapa saja.
Ketiga, perawatan sangat mudah lantaran tidak ada istilah ganti oli mesin dan transmisi, ganti busi dan lain-lainnya.
Keempat, menjalankan mobil listrik sangat murah. Fitra Eri bercerita mobil listrik Hyundai IONIQ 5 miliknya mampu berjalan 7 km per 1 kwh. Di mana tarif listrik 1 kwh tidak sampai Rp 2.000. Jika dibandingkan mobil konvensional di dalam kota untuk 10 Km membutuhkan Rp 12.000 per liter bahan bakar minyak (BBM) Pertamax.
“Meskipun pakai BBM bersubsidi yang hanya Rp 7.650 per liternya masih dua kali lipat lebih mahal dibandingkan memakai mobil listrik. Kalau kita bisa menggunakan BBM oktan 92 95, mobil listrik bisa menghemat lima kali lipat,” jelasnya.
Kelima, mengendarai mobil listrik bebas aturan ganjil genap.
Tapi dari sederet kelebihan tersebut, Fitra Eri memberi sedikit catatan yakni saat ini mobil listrik kurang begitu cocok untuk kendaraan luar kota. Faktor kesiapan infrastruktur Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) jadi masalahnya.
Baca Juga: Emiten Tambang Indonesia Masuk Radar Pemain Terbesar Baterai EV Global
Mengacu data Kementerian Perindustrian, saat ini telah tersedia SPKLU sebanyak 307 unit di 264 lokasi dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) sebanyak 364 unit di lebih dari 100 lokasi.
Fitra Eri mengaku sadar kalau masih ada skeptisme terhadap mobil listrik. Mengingat mobil listrik ini adalah teknologi baru.
”Untuk keamanan mobil listrik tidak diragukan, diakomodir dengan garansi bateri mencapai 8 tahun. Suka tidak suka masa depan kita akan memakai kendaraan listrik semua,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News