Pupuk Kaltim (PKT) Olah Limbah Plastik Jadi Bahan Aspal Jalan

IWIP Kebut Pengembangan Kawasan Industri untuk Komponen Baterai Kendaraan Listrik
Proses pembuatan aspal plastik oleh PT Pupuk Kaltim, di Bontang, Kalimantan Timur (27/7). Kamis, 28 Juli 2022 | 21:59 WIB
Reporter: Noverius Laoli Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  BONTANG. PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) melakukan pengolahan limbah plastik menjadi bahan aspal jalan. Hal ini sebagai upaya perusahaan untuk menjaga kelestarian lingkungan dan mewujudkan industri hijau. 

Sejauh ini, PKT masih menggunakan aspal hasil olah limbah plastik ini untuk memperbaiki jalan di sekitar lingkungan perusahaan. 

PKT menyebutkan upaya pengolahan limbah plastik jadi bahan aspal jalan adalah terobosan inovasi dalam mengolah limbah plastik PET (Polyethylene terephthalate) yang menjadi bahan aspal beton ramah lingkungan atau dinamai green asphalt.

Staf Sipil Harbangsar (Pemeliharaan Bangunan dan Sarana)  PKT, Moch. Syanwill Rubbak, mengatakan, kegiatan ini sudah dimulai sejak 2020 lalu. Ia mengatakan, mereka menggunakan campuran plastik untuk aspal jalan yang dipakai untuk memperbaiki jalan-jalan di sekitar lokasi pabrik PKT di Bontang.

Ia mengatakan, percampuran limbah plastik dengan aspal dilakukan dengan trial and error hingga mereka mendapatkan satu percampuran yang ideal. Yakni mereka komposisinya plastik yang dicampur sebesar 6% dari seluruh bahan baku.

Baca Juga: Menuju Era Blue Ammonia, Pupuk Kaltim Akan Bangun Pabrik Soda Ash Demi Manfaatkan CO2

Ia bilang dengan percampuran plastik, maka aspal akan menjadi lebih keras. Namun keras saja tidak cukup, aspal juga harus elastis agar tidak mudah retak atau rusak.

"Setelah kami mencampur aspal nilai strengthnya mencapai 1.500 dari sebelumnya 800 an sehingga ada kenaikan hampir dua kali lipat kualitasnya," ujar Syanwill kepada tim Jelajah Ekonomi Hijau KONTAN yang berkunjung ke PKT, Bontang, Kalimantan Timur, Selasa (26/7).

Syanwill bercerita bahwa limbah plastik yang digunakan untuk percampuran aspal berasal dari limbah plastik perusahaan. Limbah tersebut harus dibersihkan dulu dan dipastikan tidak mengandung bahan kimia. 

PKT mencatat inovasi ini menjawab dua tantangan sekaligus, yakni meminimalisir pencemaran limbah plastik dan menurunkna intensitas pemeliharan jalan karena kualitas aspal beton yang semakin baik.  

Baca Juga: Upaya Pupuk Kaltim Tingkatkan Produktivitas Nelayan Lokal Lewat Keramba Jaring Apung

Sejak awal dijalankan pada 2022, hingga Juni 2021 PKT mencatat telah berhasil mereduksi sekitar 650 kilogram sampah plastik menjadi bahan campuran green asphalt yang telah digunakan di beberapa sarana dan prasarana jalan di area PKT utamanya di arena perumahan dan jalan industri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Tag
Berita Terkait Jelajah Ekonomi Hijau Kontan
Jumat, 15 Desember 2023 | 10:12 WIB JELAJAH EKONOMI KONTAN
Jumat, 21 Juli 2023 | 19:32 WIB JELAJAH EKONOMI DESA
Senin, 17 Juli 2023 | 05:05 WIB JELAJAH EKONOMI DESA
Minggu, 16 Juli 2023 | 10:05 WIB JELAJAH EKONOMI DESA
Minggu, 16 Juli 2023 | 06:30 WIB JELAJAH EKONOMI DESA
Jumat, 14 Juli 2023 | 07:42 WIB JELAJAH EKONOMI DESA
Jumat, 07 Juli 2023 | 13:46 WIB JELAJAH EKONOMI DESA
Didukung oleh:
Barito Pacifik
GSI International Tbk
Bank Bukopin
Pertamina
Widodo Makmur Perkasa
pupukkaltim
Bank Mandiri
PLN
BNI
Telkom
BRI
Bank Mandiri
Blue Bird
INPP
Tokio Marine
Hotel Santika
Canon