KONTAN.CO.ID -  Silaturahmi bisa membawa rezeki. Pengalaman silaturahmi itu dialami oleh Wan Fauzi, Direktur Utama Ganding Toolsindo, salah satu produsen komponen dan suku cadang produk optomotif di Indonesia. Saat bersua kawan lama di salah satu acara di Jakarta, Wan bersua dengan salah satu kawannya yang membutuhkan komponen kendaraan listrik.

Gayung bersambut. Wan ternyata sudah memiliki sejumlah peralatan produksi komponen kendaraan listrik, hasil kerjasamanya dengan PT WIKA Industri Manufaktur (WIMA) saat memproduksi prototype sepeda motor listrik Gesit. “Saya direkomendakasikan ke PT Alessa Motor Nusantara (AMN) yang saat itu ingin memproduksi sepeda motor listrik,” kata Wan kepada KONTAN, Selasa (19/7).

Baca Juga: Tiga Terobosoan Pengembangan Kendaraan Listrik Versi Indef

Wan Fauzi kemudian bersua dengan Tindjaja Soetadji, Chief Executive Officer (CEO) AMN yang berbuah pesanan frame untuk sepeda motor listrik Alessa. Beruntung sebelum itu, Wan Fauzi sudah berpengalaman dalam memproduksi frame sepeda motor listrik untuk Gesit. “Saya dikasih contoh, kemudian saya produksi,” kata Wan.

Karena sudah lama melanglang buana di bisnis komponen otomotif, pesanan tersebut tak membuat pusing Wan. Rata-rata karyawannya sudah berpengalaman dalam memproduksi komponen dengan tingkat kesulitan tertentu. Begitu juga dalam hal perizinan manufakturnya, Wan sudah memiliki pabrik manufaktur komponen yang sudah sertifikasii.

Karena bisa memasok frame, Wan memiliki peluang untuk mengisi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) untuk produksi sepeda motor listrik, yang harus memenuhi kriteria 40% sebelum tahun 2024. “Saat ada audit, kami sebagai pemasok komponen lokal ikut bekontribusi dalam industri ini,” kata Wan.

Selain dari Gesit dan AMN, saat ini Wan juga sedang mengejarkan pembuatan frame dan aneka komponen lainnya untuk merek sepeda motor listrik di Singapura. Namun berbeda dengan desain Gesit dan motor llistrik dari AMN, desain sepeda motor listrik yang sekarang sedang dikerjakan Ganding Toolsindo  itu adalah sepeda motor llistrik besar atau setara 250 cc. “Sekarang dalam pengerjaan prototype, kalau cocok baru produksi massal,” kata Wan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News