Makin Dilirik Wisatawan, Begini Upaya Pemprov Bali Kembangkan Pariwisata Hijau

Makin Dilirik Wisatawan, Begini Upaya Pemprov Bali Kembangkan Pariwisata Hijau
Desa Panglipuran Bali Selasa, 12 Juli 2022 | 15:48 WIB
Reporter: Bidara Pink Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - DENPASAR. Pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism) atau yang sering disebut wisata hijau, kini menjadi perhatian dunia termasuk Indonesia. Sebagai salah satu pusat pariwisata di Indonesia, Bali siap mendukung upaya pemerintah dalam menciptakan pariwisata yang ramah lingkungan.

Wakil Gubernur Bali Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati yang akrab disapa Cok Ace mengatakan, sebenarnya Bali sudah sejak lama bergerak dalam menciptakan pariwisata hijau setelah melihat perkembangan yang terjadi di dunia.

“Jadi, pariwisata hijau ini bukanlah hal yang baru untuk kami selama beberapa puluh tahun terakhir, dengan melihat kondisi perubahan iklim yang ekstrem,” tutur Cok Ace saat ditemui Kontan.co.id, belum lama ini.

Cok Ace menegaskan pariwisata hijau yang sudah dikembangkan Bali adalah pariwisata yang menyatu dengan alam dan ramah lingkungan, termasuk dalam hal kebersihan lingkungannya. Salah satu destinasi di Bali yang mengedepankan kebersihan lingkungan adalah Desa Panglipuran.

Baca Juga: Pariwisata Mulai Menggeliat, Bali Akan Fokus Pemerataan Pertumbuhan

Menilik laman Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Desa Panglipuran ini masuk dalam 100 besar destinasi berkelanjutan versi Global Green Destinations Days (GGDD). Bahkan, desa adat yang terletak di Bangli ini pernah dinobatkan menjadi desa terbersih di dunia, plus ada aturan desa yang melarang penggunaan kendaraan bermotor pada area desa untuk menjaga kebersihan udara.

"Jadi memang kami sudah memiliki berbagai pariwisata yang menyatu dengan alam, tidak hanya sumber energi, tetapi juga ramah lingkungan dan aspek kebersihan. Salah satunya, adalah Desa Adat Panglipuran," tegasnya.

Nah, dalam pengembangan objek wisata hijau yang terpadu ini, Cok Ace mengaku pemerintah daerah Bali tak jalan sendiri karena ada dukungan penuh dari pemerintah pusat. Menurutnya, pemerintah sudah memberikan dana untuk pembangunan seperti jalan setapak maupun penggunaan sumber air bersih, menimbang ini adalah salah satu kriteria desa yang ramah lingkungan.

Selain membangun desa wisata yang ramah lingkungan, dalam mewujudkan pariwisata hijau di Bali, sudah diterapkan berbagai aturan.

Contohnya, Peraturan Gubernur Bali Nomor 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbunan Sampah Plastik Sekali Pakai. Aturan ini berhasil menekan ketergantungan plastik baik di hotel-hotel bintang lima, restoran-restoran, maupun pusat perbelanjaan ritel hingga 80% lebih. Namun, memang aturan ini masih belum terimplementasi sepenuhnya di pasar tradisional.

Bahkan, Bali juga makin ngegas dalam menggunakan sumber energi baru terbarukan (EBT) dalam kegiatan sehari-hari dan pariwisata, yang tentu lebih ramah lingkungan. Sudah ada beberapa beleid yang mengatur terkait hal ini, seperti Peraturan Gubernur Bali no. 48 tahun 2019 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai. Ini juga didukung oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PLN yang sudah menyediakan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di beberapa titik di Bali.

Ada juga Surat Edaran nomor 5 tahun 2022 yang diterbitkan Gubernur Bali tentang Pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap. Tak hanya itu, pemerintah Bali juga telah memberikan insentif pada hotel-hotel yang menggunakan sumber EBT ini, meski Cok Ace mengaku belum sepenuhnya berjalan dengan mulus.

"Ini sudah masuk ke dalam roadmap kami, yaitu menciptakan pariwisata hijau yang berkaitan dengan sumber energi. Semangat itu terus meningkat, bahkan setelah kita terpukul Covid-19 pada tahun 2020 lalu," tuturnya.

Pemerintah Provinsi Bali juga memupuk asa untuk kembali menyempurnakan teknologi untuk mendukung pengembangan pembangkit listrik tenaga angin, yang sebelumnya pernah dicoba di Nusa Penida tetapi belum berjalan dengan baik. Cok Ace bahkan berharap, nantinya Bali memiliki desa khusus yang menggunakan angin sebagai sumber tenaganya.

Baca Juga: Terapkan Wisata Hijau Tanpa Polusi, ITDC The Nusa Dua Siapkan Mobil Listrik Toyota

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Tag
Berita Terkait Jelajah Ekonomi Hijau Kontan
Kamis, 19 September 2024 | 18:46 WIB JELAJAH EKONOMI KONTAN
Kamis, 19 September 2024 | 18:44 WIB JELAJAH EKONOMI KONTAN
Kamis, 19 September 2024 | 17:29 WIB WISATA SULTRA
Selasa, 17 September 2024 | 19:22 WIB JELAJAH EKONOMI KONTAN
Selasa, 17 September 2024 | 19:19 WIB JELAJAH EKONOMI KONTAN
Selasa, 17 September 2024 | 18:04 WIB JELAJAH EKONOMI KONTAN
Didukung oleh:
Barito Pacifik
GSI International Tbk
Bank Bukopin
Pertamina
Widodo Makmur Perkasa
pupukkaltim
Bank Mandiri
PLN
BNI
Telkom
BRI
Bank Mandiri
Blue Bird
INPP
Tokio Marine
Hotel Santika
Canon